BI Tegal Perkuat Stabilitas Ekonomi, Kendalikan Inflasi, dan Dorong Digitalisasi
KFM PEKALONGAN, PEKALONGAN – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Tegal menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan. Melalui berbagai langkah strategis, BI berupaya mengendalikan inflasi serta mempercepat transformasi digital dalam sistem pembayaran guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dalam acara Bincang Media Triwulan I 2025 yang digelar pada Selasa (19/03/2025), Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Bimala, menyampaikan bahwa stabilitas harga dan percepatan digitalisasi menjadi dua pilar utama kebijakan BI untuk mendukung ekonomi daerah.
Bimala menekankan pentingnya sinergi antara BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca juga: Program Serambi 2025 di Masjid Al Muhtarom Kajen, Warga Antusias Tukar Uang Baru
"Kami terus memonitor dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta TPID dalam menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi bahan pangan. Upaya ini dilakukan agar inflasi tetap terkendali sehingga daya beli masyarakat tidak terganggu," ujarnya.
Selain itu, BI juga aktif dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk memastikan kelancaran pasokan komoditas strategis seperti beras, cabai, dan bawang merah yang sering menjadi penyumbang inflasi.
Selain pengendalian inflasi, BI Tegal juga fokus pada akselerasi digitalisasi sistem pembayaran melalui penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi sekaligus memperluas akses keuangan bagi masyarakat, khususnya UMKM.
"Kami terus mendorong pelaku usaha, terutama UMKM, untuk memanfaatkan QRIS dalam transaksi sehari-hari. Dengan sistem pembayaran digital ini, proses transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan efisien," kata Bimala.
Baca juga: Bank Indonesia Tegal Paparkan Strategi Pengendalian Inflasi Jelang Nataru 2024
Saat ini, penggunaan QRIS di wilayah kerja BI Tegal terus meningkat. BI juga bekerja sama dengan perbankan dan fintech dalam memberikan edukasi terkait manfaat pembayaran digital agar adopsi teknologi ini semakin luas.
Tak hanya mendorong digitalisasi, BI Tegal juga berkomitmen dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui berbagai program pendampingan dan pembiayaan. BI memberikan pelatihan bagi UMKM dalam meningkatkan kualitas produk, pemasaran, hingga akses pembiayaan agar lebih berdaya saing.
"Kami ingin memastikan bahwa UMKM di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan bisa tumbuh lebih kuat. Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk pelatihan, tetapi juga pembiayaan melalui skema kredit yang lebih mudah diakses," tambahnya.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, BI Tegal optimis dapat menjaga stabilitas ekonomi daerah serta menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Kami akan terus berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ekonomi, mengendalikan inflasi, serta memfasilitasi digitalisasi agar ekonomi daerah semakin maju," pungkas Bimala.
Komentar Anda