BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Percepat Penanganan Longsor di Petungkriyono


KFM PEKALONGAN, KAJEN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan akan melaksanakan operasi modifikasi cuaca di Kabupaten Pekalongan, khususnya untuk mendukung proses pencarian dan evakuasi korban longsor di Kecamatan Petungkriyono. Operasi ini diharapkan dapat meminimalkan hujan ekstrem yang berpotensi menghambat upaya penanganan bencana dan mencegah terjadinya longsor susulan.  

"Kami mulai melaksanakan operasi modifikasi cuaca besok (hari ini), Kamis, (23/01/2025). Dengan ini, diharapkan cuaca ekstrem bisa diminimalisasi hingga satu minggu ke depan, sehingga upaya pencarian dan evakuasi dapat berlangsung lebih optimal," ujar Kepala BNPB Suharyanto saat meninjau lokasi longsor di Petungkriyono pada Rabu (22/01/2025).  

Operasi modifikasi cuaca ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko bencana susulan yang dapat mengancam keselamatan tim evakuasi dan masyarakat sekitar. Suharyanto menegaskan bahwa upaya ini menjadi prioritas untuk memastikan penanganan berjalan aman dan cepat.  

Baca juga: Bupati Pekalongan Tinjau Titik Banjir dan Longsor, Fokus Penanganan Cepat di Wilayah Terdampak

"Dengan cuaca yang lebih kondusif, kami bisa memaksimalkan upaya pencarian dan meminimalkan risiko tambahan. Selain itu, kami juga fokus pada penanganan pasca-bencana, termasuk mengamankan lokasi agar tidak membahayakan warga," tambahnya.  




Upaya BNPB ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan berbagai pihak, termasuk tim relawan, TNI, dan Polri, yang terus bersinergi untuk mempercepat proses pemulihan.  

Baca juga: Bupati Fadia Arafiq Resmikan Jalan Domiyang–Notogiwang, Prioritaskan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Masyarakat

Suharyanto menegaskan bahwa pihaknya akan terus mencari korban hilang hingga semua ditemukan, meskipun sesuai standar operasional prosedur (SOP), pencarian biasanya dilakukan selama tujuh hari. 

"Jika dalam waktu tujuh hari korban belum ditemukan dan pihak keluarga meminta pencarian dilanjutkan, maka kami akan memperpanjang masa pencarian. Namun, harapan kami semua korban bisa ditemukan sebelum masa tujuh hari berakhir," jelasnya.  

Hingga Kamis sore (23/01/2025), jumlah korban tewas akibat longsor bertambah menjadi 22 orang. BNPB mencatat masih ada empat orang yang dinyatakan hilang dan pencarian terus dilakukan dengan mengerahkan tim gabungan dari berbagai pihak.  

Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan proses pencarian korban dan pemulihan pasca-bencana dapat segera diselesaikan, sehingga masyarakat terdampak bisa kembali menjalani aktivitas dengan normal.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.