Ricuh Debat Pilkada Pekalongan, Anak Cawabub Amin Jadi Korban
KFM PEKALONGAN, KAJEN - Debat calon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan yang digelar di Hotel Patra Jasa Semarang pada Sabtu (9/11/2024) malam, berubah ricuh ketika terjadi gesekan di luar ruang acara antara pendukung pasangan calon (paslon) 2, Riswadi-Mokhammad Amin, dan paslon 1, Fadia Arafiq-Sukirman. Situasi memanas hingga terjadi aksi saling dorong yang mengakibatkan anak perempuan dari Cawabup Amin menjadi korban pemukulan. Insiden tersebut berujung pada pelaporan ke Polda Jawa Tengah.
Kericuhan dimulai ketika tim paslon 2 tiba di lokasi dan mendapati kerumunan pendukung paslon 1 di area yang seharusnya steril. Adu yel-yel antara kedua kubu memicu ketegangan, berujung pada kontak fisik. Tim paslon 2 mempertanyakan kebijakan KPU Kabupaten Pekalongan yang diduga membiarkan kerumunan pendukung paslon 1 di dekat hotel.
Baca juga: KPU Kabupaten Pekalongan Gelar Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di Semarang
"Kericuhan terjadi saat rombongan kami masuk. Di sana ada pemukulan yang mengenai wanita dari pihak kami," ungkap Saim, perwakilan tim relawan paslon Riswadi-Amin, pada Minggu (10/11/2024).
Ia menegaskan bahwa timnya telah mematuhi aturan dengan hanya membawa 25 orang ke dalam acara, sedangkan massa lainnya ditempatkan jauh dari hotel.
Setelah debat selesai, tim hukum paslon Riswadi-Amin segera membawa korban ke RS Bhayangkara untuk visum dan membuat laporan ke Polda Jateng atas dugaan pemukulan tersebut.
Amin, selaku ayah korban, menyatakan keprihatinannya atas tindakan kekerasan yang dilakukan kepada anak perempuannya.
"Slogan mereka beriman, tapi dengan perempuan saja mereka berlaku kasar. Ini tindakan yang tidak bisa ditoleransi," ujar Amin.
Di sisi lain, Asip Kholbihi, Ketua tim pemenangan Fadia-Sukirman, menganggap gesekan tersebut sebagai hal biasa dalam suasana politik. Ia menyangkal adanya pemukulan dan menegaskan pihaknya akan menindak jika ditemukan bukti kekerasan.
Baca juga: Viral Video Pendataan Warga Catut Nama KPU Kabupaten Pekalongan
"Gesekan itu wajar, yang penting kepala kita dingin. Kalau memang ada pemukulan, kita akan klarifikasi dan tindak lanjut," ujarnya.
Menanggapi situasi ini, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso menjelaskan bahwa kericuhan terjadi di luar wilayah tanggung jawab pengamanan Polres Pekalongan dan berada dalam wilayah Polres Semarang.
"Terjadi gesekan mungkin itu adalah terjadi bukan pada wilayah pengaman yang dilakukan Polres Pekalongan, peristiwa itu adalah pada ranahnya pihak hotel atau Semarang, Polres Semarang. Untuk kejadianmya sampai saat ini kita belum terkonfirmasi seperti apa," katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Lailatul Izah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membatasi jumlah pendukung dari setiap paslon untuk mengurangi potensi gesekan, namun situasi tetap tak terkendali.
Debat Pilkada Pekalongan tahun 2024 ini mengusung tema "Menggali Potensi dan Kearifan Lokal untuk Kemakmuran dan Kesejahteraan yang Berkeadilan." Kejadian ini menambah sorotan publik terhadap pelaksanaan pilkada yang diharapkan berjalan damai dan demokratis.
Komentar Anda