Kisah Inspiratif: Kakak Beradik Anak Penjual Ikan Pindang Jadi Anggota DPRD Pekalongan
KFM PEKALONGAN, KAJEN – Pelantikan anggota DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2024-2029 baru-baru ini menyimpan cerita inspiratif dari dua sosok kakak beradik, Ahmad Ridhowi dan Umi Faridah, yang berhasil menduduki kursi legislatif. Keduanya berasal dari keluarga sederhana di Desa Pangkah, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, yang sebelumnya mengandalkan penghidupan sebagai penjual ikan pindang di Pasar Doro.
Ridhowi, anak keempat, dan Umi, anak ketujuh dari pasangan Tasakhur (almarhum) dan Mundriyah, tidak pernah menyangka mereka akan menjadi wakil rakyat. Motivasi utama mereka mencalonkan diri sebagai anggota dewan adalah untuk mewujudkan harapan almarhum ayah mereka, yang selalu menginginkan anak-anaknya berguna bagi masyarakat.
"Walaupun hanya penjual ikan pindang, ayah selalu mendorong kami untuk terus bersekolah, setidaknya sampai tamat SMA," ujar Ridhowi sebelum pelantikan.
Baca juga: Dua Kader PDI-P Kabupaten Pekalongan Mendaftar Bacalon Bupati Dan Wabup Pada Pilkada 2024
Keinginan kuat untuk memenuhi harapan ayahnya mendorong Ridhowi dan Umi mencalonkan diri dalam Pemilu 2024. Ridhowi mencalonkan diri di daerah pemilihan 3, sementara Umi di daerah pemilihan 5. Berasal dari keluarga miskin, mereka mengusung jargon "Seduluran Saklawase," yang artinya, "Jadi atau tidak, kami akan tetap bersaudara dengan masyarakat selamanya."
Dengan ketulusan niat dan dukungan doa dari sang ibu yang tak pernah putus setiap malam, Ridhowi dan Umi berhasil meraih banyak suara dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan.
"Kami tidak pernah membayangkan akan terpilih, melihat latar belakang kami yang berasal dari keluarga miskin dan hanya penjual ikan pindang," kata Ridhowi sambil menahan air mata. "Namun, Allah berkehendak lain, dan bersama adik saya, kami kini menjadi anggota dewan."
Baca juga: Fahd Arafiq: Peluang Fadia Arafiq Dapat Rekomendasi dari PDI Perjuangan Capai 90 Persen
Kesedihan mendalam sempat dirasakan Ridhowi karena ayah mereka, yang sangat ingin melihat keberhasilan anak-anaknya, meninggal dunia tak lama setelah Pemilu 2024. Meskipun demikian, Rihdowi yakin bahwa ayahnya tetap menyaksikan kebahagiaan mereka dari 'sana'.
"Bapak mungkin tidak bisa hadir secara fisik, tapi saya yakin beliau menyaksikan kebahagiaan kami," ungkapnya dengan haru.
Setelah dilantik, Ridhowi berkomitmen untuk menepati amanat sang ayah, yaitu menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu fokusnya adalah memberdayakan UMKM di Kabupaten Pekalongan, terutama karena sebagian besar pelakunya adalah masyarakat kecil. Dengan memajukan UMKM, ia berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
"Kami akan berupaya membuat terobosan-terobosan baru, terutama di bidang UMKM, agar masyarakat kecil dapat lebih sejahtera," tegasnya.
Komentar Anda