Media Gathering Bank Indonesia Tegal, Berikan Pelatihan Penulisan Berita Dan Fotografi



KFM PEKALONGAN, KAJEN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal menyelenggarakan Media Gathering yang diikuti puluhan wartawan se- eks Karesidenan Pekalongan, Sabtu (22/6/2024). Acara bertempat di Grand Dafam, Braga, Bandung.

Selain off-road, seluruh wartawan mendapatkan pembekalan terkait inflasi, pemberitaan seputar ekonomi, dan materi tentang fotografi. Setelah mendapatkan materi, seluruh wartawan mengikuti lomba penulisan berita dan fotografi, dengan hadiah puluhan juta rupiah.

Kepala KPw BI Tegal Marwadi mengungkapkan, media gathering ini merupakan agenda rutin setiap tahun. Hal ini sebagai wujud kemitraan Bank Indonesia bersama awak media.

Dirinya sangat mengapresiasi semua yang mengikuti media gathering. Dan kali ini lebih fokus pada materi inflasi. Agenda ini menjadi sangat penting karena awak media turut menginformasikan kepada masyarakat tentang inflasi yang terjadi ataupun upaya-upaya pemerintah dalam menangani inflasi.

Baca juga: TPID Kota Tegal Tingkatkan Kerja Sama Antar Daerah Untuk Kendalikan Inflasi

“Saya berharap wartawan yang tersebar di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan tetap kompak dan solid,” ujarnya.

Untuk narasumber yang pertama yakni Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal Eman Sulaeman. Ia menyampaikan materi tentang inflasi.




Dikatakan bahwa inflasi atau deflasi dipengaruhi bukan hanya dari satu komoditas saja, akan tetapi dari ratusan komoditas yang setiap saat harganya dipantau oleh BPS. Mulai dari harga kebutuhan pokok, komoditas sayuran, perawatan pribadi, hingga harga garam dan mobil.

"Kenaikan harga barang yang juga menjadi penyebab inflasi maupun deflasi biasanya dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Mulai dari musim, seperti masa panen, masa pendidikan atau uang sekolah dan hari raya," katanya.

Agung Wijaya Redaktur Pelaksana Desk Lingkungan Tempo memberikan materi tentang penulisan berita yang menarik terutama tentang ekonomi dan inflasi. Dalam penulisan berita ekonomi, banyak angel yang biasa diambil. Penulisan berita bisa dikembangkan dengan mengambil materi lain yang membuat berita itu lebih bervariasi dan beda dengan media lain.

Baca juga: Pemkab Pekalongan Bersama Bank Indonesia Tegal Adakan Gerakan Pangan Murah

“Tidak hanya fokus kenaikan harga saja, tapi dampak atau pengaruh dari kenaikan harga itu apa saja,” jelasnya.

Sedangkan pemateri yang ketiga yakni tentang fotografi disampaikan oleh Oscar Motuloh, seorang fotografer profesional dari media nasional. Menurutnya foto bagi seorang jurnalis adalah sebuah fakta yang bisa menjadi penguat tulisannya. Namun bagi fotografer, foto bisa memiliki arti mendalam yang dilihat dari berbagai sudut.

"Kedua profesi ini saling berkaitan, baik jurnalis yang fokus pada keahlian menulisnya tetapi tetap dituntut untuk mendapatkan foto terbaiknya dan bagi fotografer dituntut untuk bisa membuat tulisan agar bisa bisa membuat caption atau keterangan pada fotonya," ungkapnya.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.