43 Petugas Pemilu di Kabupaten Pekalongan Sakit, Tiga Orang Mengalami Keguguran Kandungan
Menurut Komisioner KPU Kabupaten Pekalongan Divisi Sosdiklih-Parmas-SDM, Dika Redana, dari jumlah tersebut, delapan orang harus dirawat inap baik di rumah sakit maupun di klinik.
"Ada juga tiga petugas KPPS yang mengalami keguguran kandungan. Mereka tidak terdeteksi hamil saat mendaftar sebagai petugas," ungkap Dika.
"Dalam proses pelaksanaan pemilu, ternyata mereka hamil dalam semester awal. Kejadian ini dialami oleh dua petugas di wilayah Bojong dan satu di Sragi," tambahnya.
Dika juga menjelaskan bahwa meskipun ada petugas yang meninggal dunia dalam kecelakaan di Doro, kejadian tersebut tidak terjadi saat bertugas, tetapi masih dalam masa tugas.
"Meskipun kejadiannya tidak dalam tugas, tapi masih dalam masa tugas. Kecelakaan terjadi di Doro, dan kami tetap bertanggung jawab," terangnya.
Baca Juga: KPU Kabupaten Pekalongan Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024
Seluruh petugas yang mengalami sakit atau kecelakaan, termasuk yang mengalami keguguran, telah mendapatkan perlindungan dari BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Sebelumnya, KPU Kabupaten Pekalongan telah melakukan seleksi ketat terkait kesehatan para petugas Pemilu.
"Seleksi yang kami lakukan sangat ketat, termasuk skrining kesehatan yang dilakukan bersama BPJS Kesehatan. Meskipun tidak ada penyakit bawaan yang terdeteksi, kemungkinan faktor kelelahan yang menjadi penyebabnya," imbuhnya.
Dengan demikian, KPU Kabupaten Pekalongan memastikan bahwa seluruh petugas Pemilu mendapatkan perlindungan dan perhatian yang memadai, baik dalam hal kesehatan maupun keamanan, demi kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan Pemilu 2024.
Komentar Anda