Kokohkan Sinergi Wujudkan Kota Santri, Tema Hari Jadi Kabupaten Pekalongan
KFM PEKALONGAN, KAJEN - Pada 25 Agustus 2023 mendatang, Kabupaten Pekalongan genap berusia 401 Tahun. Tema hari jadi pada tahun ini yakni "Kokohkan Sinergi Wujudkan Kota Santri". Hal itu disampaikan, asisten administrasi umum Setda Kabupaten Pekalongan, Anis Rosidi, Rabu (16/8/2023).
"Tema tersebut mengandung makna, bahwa Pekalongan Kota Santri merupakan sesanti Kabupaten Pekalongan yang merupakan tekad dari Pemkab Pekalongan untuk mewujudkan wilayah yang serasi, aman, nyaman, tertib, rapih, dan indah," jelas Anis.
Dijelaskan oleh Anis, sesanti ini telah dirumuskan dan ditetapkan oleh para pendahulu-pendahulu Pemkab Pekalongan. Kemudian Kota Santri juga memiliki makna denotatif sebagai Kabupaten yang religius dengan banyaknya pesantren-pesantren sebagai pusat pendidikan umum dan agama Islam.
Baca Juga : Ini Rangkaian Kegiatan Hari Jadi ke-401 Kabupaten Pekalongan
"Masyarakat Kabupaten Pekalongan merupakan, masyarakat yang heterogen dengan berbagai latar belakang budaya dan potensi," jelasnya.
Kemajemukan tersebut, menjadi kekuatan pontesial untuk kemajuan Kabupaten Pekalongan. Semua kekuatan dan potensi perlu dikuatkan bersama sebagai kekuatan dan sinergitas untuk mewujudkan Kabupaten Pekalongan yang santri.
"Selanjutnya, angka 401 juga mempunyai arti yang berbeda. Pada desain sekarang, angka 4 terdapat tiga warna yaitu kuning, merah, dan hijau," ucapnya.
Baca Juga : Diskon 50 Persen dari PDAM Tirta Kajen Selama Bulan Agustus
Tiga warna tersebut mempunyai arti dan makna berbeda pada hari jadi Kabupaten Pekalongan ke 401. Angka empat berbentuk selendang berwarna warni.
"Mencerminkan kemajemukan masyarakat Kabupaten Pekalongan, sekaligus sebagai lambang pengikat persatuan dan kesatuan," kata Anis.
Warna hijau di angka 4 pada desain tersebut melambangkan kesuburan, kesejahteraan, kerukunan, dan kekayaan alami. Warna kuning melambangkan kehangatan, keceriaan, dan kemakmuran.
"Sedangkan warna merah mengartikan kekuatan, kekokohan, keberanian, dan semangat untuk kemajuan," katanya lebih lanjut.
Anis menambahkan, angka nol berbentuk simbol landmark alun-alun Kajen yang berupa miniatur duplikat Al Qur'an, melambangkan kota santri sebagai indentitas Kabupaten Pekalongan. Simbol ini juga agar masyarakat tetap menjaga nilai-nilai agamis dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca Juga : Fadia Arafiq Beri Motivasi Untuk Anggota Paskibra Kabupaten Pekalongan
"Angka satu berbentuk canting batik, bagi masyarakat Jawa memiliki nilai filosofis yang cukup luhur. Gagang adalah pondasi atas keyakinan pada Tuhan, sedangkan nyamplung (wadah) menandakan kebesaran hati. Sementara cucuk, melambangkan kehati-hatian dan banyak bekerja dibandingkan bicara," imbuhnya.
Dikatakan, terakhir pada desain kata Pekalongan dengan warna orange juga mempunyai arti yaitu warna yang mencerminkan keberanian, semangat, dan kegairahan. Dalam spektrum warna, orange berada di antara merah yang melambangkan kekuatan dan energi.
"Gabungan ini menghasilkan, warna yang menghadirkan energi yang positif dan keberanian dalam kehidupan kita," ujar Anis.
Sementara itu, warna orange diharapkan dapat memberikan dorongan motivasi, dan semangat Kabupaten Pekalongan dalam menghadapi, dan menjalani tantangan kedepannya.
Komentar Anda