Ini Penyebab Aspal Mengelupas di Jalan Kandangserang Meski Baru Diperbaiki
KFM PEKALONGAN, KAJEN - Musim hujan seperti sekarang ini membuat hasil pengaspalan jalan dibeberapa ruas mengalami kerusakan. Sama halnya dengan pengaspalan jalan di Dukuh Garungkidul, Desa Garungwiyoro, Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan yang sudah selesai sekitar 3 bulan lebih. Ada dibeberapa titik aspal yang baru itu mengelupas. Jalur tersebut merupakan jalan utama akses warga yang menghubungkan ke arah Kalibening maupun Pemalang.
''Sejak seminggu selesai dikerjakan aspalnya rusak pada mengelupas. Soale tanahnya kan pada goyang. Sebelum di aspal, jalan sini ya rusak parah. Setelah di aspal jalan menjadi lebih baik,'' kata Wasripah (28), Warga Garungwiyoro Jumat (28/1).
Menurutnya, kerusakan terjadi karena tingginya curah hujan di wilayah Kandangserang. Jalan utama tersebut sering menjadi perlintasan air dari atas yang akhirnya melintasi jalan.
''Jadi setelah aspal selesai dikerjakan, hujan deras terus selama beberapa hari. Ini yang kemungkinan menjadikan aspalnya mengelupas karena belum matang namun sudah digunakan melintas kendaraan,'' lanjutnya.
Ia berharap, supaya aspal yang mengelupas itu bisa segera diperbaiki, agar akses warga menjadi mudah dan lancar.
''Mudah-mudahan bisa diperbaiki lagi, agar warga menjadi nyaman saat melintas di jalan tersebut,'' harapnya.
Baca Juga :
Sementara itu saat ditemui, Pelaksana Proyek dari CV Upaya Karya, Agus Purnomo, menjelaskan, kerusakan ruas Garungwiyoro pernah terjadi usai dikerjakan. Namun selanjutnya sudah dilakukan proses pemeliharaan jalan.
Agus pun merasakan hal yang sama dengan warga lain karena dirinya merupakan warga setempat. Beberapa waktu lalu sudah diperbaiki karena memang masih dalam masa pemeliharaan. Namun ia mengaku masih belum sempurna.
"Tapi saya akui memang belum sempurna. Hujan deras yang membuat jalan kembali rusak. Masa pemeliharaan dari proyek ini sekitar 6 bulan, saya rencana mau memperbaiki lagi jalan tersebut jika kondisi cuaca sudah tidak lagi hujan,'' jelasnya.
Agus mengatakan jika melihat kontur tanah, harusnya bukan pengaspalan namun harus di cor (rigid). Hanya saja, lanjut dia, berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ada ternyata pengerjaannya menggunakan aspal.
''Jadi, saya akhirnya hanya mengerjakan sesuai dengan RAB yang disampaikan dari Dinas PU dan Taru,'' jelas Agus.
Dikatakan, dengan anggaran yang ada, proses pengaspalan itu sudah sesuai spec. Hanya saja memang curah hujan yang tinggi sehingga aspal jadi mengelupas.
Komentar Anda