Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan Ambrol Terkena Angin Kencang
KFM PEKALONGAN, KAJEN - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kajen Kabupaten Pekalongan, Minggu (6/11/2022) kemarin bukan saja merusak rumah warga, plafon ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Pekalonganpun ikut ambrol.
Gedung yang dibagun sejak 20 tahun silam itu belum pernah ada perbaikan. Dan memang seharusnya sudah saatnya untuk diperbaiki.
"Di gedung DPRD yang rusak hanya plafon ruang rapat paripurna, itu ambrol. Karena memang sudah rapuh. Memang sudah harusnya diperbaiki sejak lama. Itu usianya sudah 20 tahun lebih. Dibangun sejak 2001, belum ada perbaikan sama sekali," jelas Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun, saat dihubungi KFM PEKALONGAN, Selasa (7/11/2022).
Menurutnya, tiga tahun yang lalu sudah ada rencana perbaikan, namun belum terealisasi.
"Tiga tahun lalu kita rencanakan perbaikan, tapi belum sempat, kemudian malah kena angin kemarin jadi ambrol," kata Hindun.
Baca Juga :
Dari ambrolnya plafon, lanjut Hindun, tidak ada kerusakan lain. Pihaknya akan mencari solusi terkait pelaksanaan rapat paripurna yang sedianya akan dilaksanakan dalam waktu dekat yakni sekitar tanggal 23 November.
"Kami sedang cari solusi, karena dalam waktu dekat kami harus laksanakan rapat paripurna. Kalau kondisi nya masih ambrol begitu, kurang aman. Kalau nyaman sih bisa aja nyaman. Tapi ini kurang aman karena rapuh atasnya. Jadi nanti kita harus alihkan ke mana rapat paripurna itu. Rapat nya bulan ini tanggal 23," terangnya.
Baca Juga :
Dijelaskan, untuk kerusakan-kerusakan di kantor pemerintahan, Pemkab bisa gunakan dana tak terduga untuk perbaikan. Sembari menunggu anggaran 2023.
"Kalau untuk ruang rapat paripurna, nanti kita identifikasi. Klasifikasinya masuk mana. Kalau karena bencana ya bisa itu. Kemudian masih memungkinkan tidak anggarannya untuk perbaikan. Karena kan banyak kantor dinas lain juga yang terdampak, tidak hanya DPRD. Ya lihat nanti. Karena ini bulannya sudah November," ucap Hindun.
Baca Juga :
Pihaknya akan melakukan pengecekan kontruksi bangunan, terutama atapnya. Jika masih kuat, paripurna akan tetap diruangan, namun jika tidak terpaksa harus dialihkan ke ruangan lain.
"Kita harus lakukan pengecekan dulu, kontruksi atap itu masih kuat tidak, kalau kuat ya paripurna tetap di sana. Tapi kalau tidak, ya harus kita alihkan ke ruangan mana," imbuhnya.
Untuk sementara Hindun belum menginventarisasi apa saja kerusakannya. Dari musibah itu tidak ada dokumen penting yang rusak atau basah. Kursi yang tertimpa plafon juga tidak mengalami kerusakan.
Komentar Anda