Viral Kejuaraan Bulutangkis Hadiah 50 Ribu, Ketua PBSI Kabupaten Pekalongan Meminta Maaf
KFM PEKALONGAN, KAJEN - Belakangan ini berita mengenai kejuaraan bulutangkis dengan hadiah Rp.50 ribu, yang mencatut nama Bupati Pekalongan Fadia Arafiq kembali heboh di media sosial. Hal itu membuat geram Bupati karena Dirinya merasa tidak tahu-menahu akan adanya kejuaraan tersebut.
Terkait hal itu, Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Pekalongan, Nur Wachid langsung meminta maaf atas viralnya berita tersebut. Ia mengatakan, bahwa kegiatan ini murni diselenggarakan oleh PBSI Kabupaten Pekalongan.
Kejuaraan tersebut, sebagai bentuk kepedulian PBSI untuk menggairahkan perbulutangkisan Kabupaten Pekalongan yang disandingkan dengan peringatan hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke 400 tahun dan HUT ke 77 Republik Indonesia.
"Bupati Pekalongan sama sekali tidak mengetahui terkait kegiatan ini, dan tidak terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung."
"Kami bersalah melabeli bupati cup atas kegiatan ini tanpa seijin ibu bupati dan Pemkab Pekalongan," ujar Ketua PBSI Kabupaten Pekalongan Nur Wachid, saat jumpa pers di ruang rapat Bupati, Senin (5/9).
Dijelaskan, dalam pemberian apresiasi kepada pemenang memang sangatlah tidak pantas, sehingga berakibat menyudutkan kredibilitas Pemkab Pekalongan
"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan Wabup Riswadi atas kebodohan saya dan panitia, yang mengakibatkan situasi seperti ini. Dan mempengaruhi jalannya roda Pemkab Pekalongan baik langsung maupun tidak langsung," ucapnya.
Selain permintaan maaf terhadap Bupati Fadia, Ketua PBSI Kabupaten Pekalongan Nur Wachid juga menyampaikan permohonan maaf kepada KONI Kabupaten Pekalongan.
"Sejak viralnya pemberitaan ini, kami telah melakukan koordinasi dan evaluasi dengan KONI, PBSI korwil Pekalongan, dan silahturahmi ke rumah atlet peraih juara 3 kategori tunggal putra usia pra dini Ozil. Pada akhirnya diterima dengan baik dan lapang dada, serta saling memaafkan dan tidak mempermasalahkan lagi," ungkapnya.
Iapun memohon maaf kepada seluruh atlet yang bertanding, orangtua atlet serta pelatih, atas kebodohannya selaku panitia, khususnya pemberian apreasiasi yang tidak pantas tersebut.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar menegaskan, bahwasannya Bupati Pekalongan tidak tahu menahu mengenai perlombaan tersebut dan melabelkan bupati cup.
"Hadiah lomba Rp 50 ribu, saya kira tidak usah bilang lebel Bupati cup. Selevel RT saja hadiah tersebut tidak sesuai. Sehingga, ini menjadi evaluasi bersama," ujar Akbar.
Pihaknya meminta kepada Dinporapar, agar seluruh kegiatan olahraga di Kabupaten Pekalongan, jika akan mengajukan lomba dan melabelkan bupati, harus sesuai prosedur yang ada.
"Masyarakat Kabupaten Pekalongan saya kira Gandrung olahraga, kemarin saya mengahadiri turnamen sepakbola terlihat sangat luar biasa sekali masyarakatnya dan ini bisa menjadi cerminan kami pemerintah dalam rangka membangun keolahragaan di Kabupaten Pekalongan," tandasnya.
Akbar menambahkan, peristiwa ini adalah evaluasi bagi dunia olahraga Kabupaten Pekalongan, khususnya PBSI.
"Apakah ini selesai dengan minta maaf, saya kira, nanti kita evaluasi dengan ketua KONI Kabupaten Pekalongan," tegas Akbar.
Ketua KONI Kabupaten Pekalongan Suryan Rusli berharap kejadian ini tidak terulang kembali dan pembinaan olahraga bulutangkis ke depan harus lebih produktif, memperhatikan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Pekalongan.
"Jangan kemudian, teman-teman terjebak dengan formalitas penyelenggaraan sebagai resmi atau tidaknya, sementara esensinya ditinggalkan. Saya tidak mau hal ini terulang kembali," kata Riyan.
Rudi, selaku orangtua dari Ozil, yang menjadi juara 3 dalam kejuaraan bulutangkis Bupati Cup 2022, kategori tunggal putra usia pra dini mengatakan, pasca kejadian tersebut pihak PBSI sudah komunikasi dan datang langsung ke rumah untuk meminta maaf.
"Saya sudah berbicara dengan ketua PBSI dan saya sudah memaafkan atas kejadian tersebut. Bahkan, ada beasiswa kepada anak saya dari Ketua PBSI Kabupaten Pekalongan dan uang tambahan hadiah juga sudah kami terima. Alhamdulillah sudah tidak ada masalah lagi," kata Rudi.
Ia juga memohon maaf kepada Bupati Pekalongan. Karena Dirinya telah mengunggah perihal hadiah tersebut ke Facebook.
"Saya juga minta maaf kepada Bupati Pekalongan atas apa yang sudah saya share ke Facebook. Saya juga meminta maaf kepada ketua PBSI serta KONI Kabupaten Pekalongan, dan masalah ini sudah selesai," pungkasnya.
Penulis: Nuke
Komentar Anda