Pertumbuhan Ekonomi Naik Dengan Mengoptimalkan 58.000 UMKM
Menurut Akbar, dengan mengoptimalkan potensi UMKM yang besar tersebut, pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen di Kabupaten Pekalongan bukan mimpi untuk bisa dicapai, karena menurutnya, kontribusi terbesar dari sektor tersebut.
“Saya kira Shopee Center ini tepat ada di Pekalongan. Saya minta Kepala Dinkop UMKM Naker untuk memetakan potensi 58.000 UMKM yang ada. Jika dikelola dengan baik, pertumbuhan ekonomi 7 persen, menurut saya bukan mimpi. Karena kontribusi terbesar dari UMKM," kata Sekda.
Ia menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pekalongan pada Tahun 2021 yaitu 3.61% , pada tahun 2020 bahkan -1,89 persen.
“Yang paling parah akibat pandemi Covid-19 yaitu industri pengolahan, yang paling terpuruk sektor pertanian," jelas Akbar.
Dijelaskan, struktur perekonomian Kabupaten Pekalongan, 32% adalah industri pengolahan, yang mana 90%nya adalah tekstil.
“Kultur Pekalongan adalah kultur wirausaha. UMKM kita sudah jauh lebih maju dari yang kita pikirkan, terutama terkait perdagangan online. Banyak UMKM yang sudah menggunakan platform digital. Jasa kurir pun sangat laris. Ini menunjukkan perekonomian warga kita sudah mulai pulih,” jelas Akbar.
Dia berharap aktivitas UMKM Center tidak sampai pada seremonial pada hari ini saja, namun, keberlanjutannya.
“Jangan sampai Gedung ini hanya hidup ketika ada shopee saja,” kata Akbar.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rahmawati menyampaikan, berdasarkan data BPS Taun 2020, dari 26 juta pengguna internet (dr sekitar 34 juta penduduk) di Jateng, yang menggunakan untuk bisnis baru 5,87 persen. Sementara itu, e-commerce baru 21%. Pengguna e-commerce tersebut terdiri dari seller atau penjual 85%, reseller 13%, produsen atau dropshipper, 1,72%. Target e-commerce pada tahun 2024 sebesar 40%.
"Pendapatan dari aktivitas e-commerce pada Tahun 2020, paling besar Rp 300 juta. Karena masyarakat masih gagap. Perputaran e-commerce di Jateng juga masih sangat kecil, Pendapatan Rp. 300- Rp 2,5 M 7% , di atas Rp. 50 M baru 0,39 persen. Memang masih sangat kecil,” tutur Ema.
Lebih lanjut dikatakan, metode pembayaran yang digunakan, paling banyak adalah COD (cash on delivery / bayar di tempat).
“Belum banyak menggunakan transfer maupun e-wallet," katanya.
Ema menyarankan agar UMKM Center di Kabupaten Pekalongan juga memfasilitasi anak-anak muda seperti menyediakan space untuk game, e-sport, kafe, musik, dan hobi yang lain. Kegiatan bisa bekerja sama dengan BUMD, BUMN dan swasta
“Aktivitas jangan sampai kosong, kita pastikan selalu produktif” saranya.
Head of Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang menjelaskan, tujuan diadakanya shopee center adalah supaya umkm bisa lebih maju lagi.
"Tujuan sebenernya sih mungkin untuk ini aja ya, kita kan memang punya komitmen shopee ada untuk UMKM, jadi dengan segala riset, terus kemudian background, terus dia komitmen dengan Jawatengah. Kita bisa hadir di Kabupaten Pekalongan yang sebenarnya sudah jago-jagonya entrepreneur. Jiwanya udah ada, tinggal Bagaimana caranya nanti dikolaborasikan dengan ketemu di sini kan sebagai UMKM center supaya melangkah lebih jauh lagi nanti lebih naik kelas lagi," jelas Balques.
Ia menambahkan, fasilitas yang ada di shopee center Pekalongan ada foto studio, ruang editing dan semuanya gratis.
" Fasilitasnya ada foto, kemudian flash bisa digunakan. Juga dengan editing, semua ya cuma cuma, secara gratis. Produknya juga kalau mau dititip misalnya ada untuk display di sana dan scan barcode nya juga ada. Boleh di dalam dan ada ruang training," katanya.
Pihaknya menawarkan training gratis, kemudian fasilitas tunggu dipersiapkan gratis, dan jika memang ada yang serius nanti pembinaan bisa ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
" Kita end-to-end lah dari hulu ke hilir mengajarkan dan membinanya secara gratis," pungkasnya.
Penulis: Nuke
Komentar Anda