Satu Siswa ada yang Tidak Patuh Prokes, Satu Kelas Dipulangkan
KFM PEKALONGAN, KAJEN - Jika terdapat salah satu peserta didik maupun tenaga pendidik
yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, maka semua siswa
akan dipulangkan dan ditiadakan kegiatan pembelajaran tatap muka. Itulah aturan yang
diterapkan oleh sejumlah SMP yang berada di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa
Tengah.
Terhadap penerapan aturan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat sangat
mengapresiasi karena merupakan bentuk edukasi nyata dalam upaya membangun kesadaran
bersama untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Hal itu dikatakan oleh Plt Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Haryanto Nugroho, Senin (20/9/2021).
"Di Kecamatan Tirto ini Pak Camat bersama Forkompimcam, membangun bersama kepala
sekolah, bahwa nanti kalau ada pelanggaran prokes di sekolah, misal satu siswa tak
mengenakan masker, itu nanti disuruh pulang semua. Supaya merasakan itu tanggung jawab
bersama dan saling mengingatkan."
Meskipun saat ini Kabupaten Pekalongan sudah berada di level 2 akan tetapi bukan berarti
penerapan protokol kesehatan kendor dalam hal ini di lingkup sekolah. Semuanya harus bisa
mematuhi dan saling mengingatkan agar situasi yang telah membaik ini dapat semakin baik. Dan
seperti yang dilakukan oleh sejumlah SMP di Kecamatan Tirto tersebut bisa juga diterapkan di
tempat lain.
"Saling mengingatkan itu sangat penting, tidak hanya untuk tenaga pendidik, tetapi terhadap
siswa. Misalkan di sekolah yang SMP sampai SMA bisa juga memberdayakan sesama siswa
yang terlibat di pengurus OSIS, PKS, PMR, yang ekstra kulikuler semacam itu untuk ikut
mengontrol kawan-kawanya terutama ketika pulang. Kadang satu dua masih kita temukan pas
keluar dari sekolah diperjalanan pulang itu kadang abai."
Ditambahkan oleh Haryanto, secara umum evaluasi PTM di Kabupaten Pekalongan hasilnya
sangat baik sehingga direncanakan pada tanggal 27 September ini seluruh SMP yang berjumlah
68 sekolah bisa mulai menerapkan PTM baik yang simulasi maupun terbatas. Selain itu untuk
tingkat SD dan TK sementara akan dicoba 2 sekolah pada masing-masing kecamatan atau 38
sekolah.
Penulis : Nuke Shavila | Editor : Tiwi Maharani | Berita Pekalongan bisa didengar melalui 103.1
Radio KFM | Sakpore Dangdute Pas Infone
Komentar Anda