Riswadi : "Jangan Pernah Minder Jadi Wong Kampung"
Mengenal Lebih Dekat Sosok Riswadi "Riswood" Wakil Bupati Pekalongan
Didunia ini semua bisa saja terjadi, sehingga jangan pernah takut atau minder untuk mencapai keinginan yang diimpikan walupun mungkin kita terlahir dari latar belakang keluarga yang biasa-biasa saja. Itulah prinsip yang dipegang oleh Riswadi atau akrab disapa Riswood, Wakil Bupati Pekalongan terpilih periode 2021 - 2024.
Dalam satu kesempatan Riswood menceritakan, ia terlahir sebagai "Wong kampung". Kedua orang tuanya hanya petani dengan kehidupan ekonomi yang biasa-biasa saja. Namun ia tidak merasa minder maupun berkecil hati dalam mewujudkan mimpi-mimpinya. Keinginan utamanya pada waktu itu adalah, agar perekonomian keluarga dapat lebih baik. Sehingga kemudian pada tahun 1999, Riswood mulai menggeluti bisnis dagang kayu sembari kuliah.
"Saya itu anak tukang macul, ibu saya juga orang kampung. Jangan pernah minder bahwa kamu, anak kamu tidak bisa jadi apa-apa karena orang kampung. Justru dari kampung itulah bisa mengguncang dunia ini. Alhamdulillah saya dagang, dagang kayulah. Dagang kayu itu yang bisa mengangkat kami dan memperkenalkan kami dengan publik sampai masuk wilayah politik."
Awal terjun di dunia politik bermula dari kesukaannya melihat acara debat para politisi yang sering ia tonton di televisi. Selain itu, Riswood juga sangat mengagumi sosok Soekarno. Menurutnya Soekarno adalah bapak bangsa yang visioner. Bahkan ide dan gagasannya masih sangat relevan diimplementasikan pada era sekarang. Dari situlah kemudian Riswood mempelajari visi dan misi Partai PDI Perjuangan, yang ternyata sangat sejalan dengan pemikirannya. Dan pada tahun 2006 ia resmi bergabung dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.
"Dari 2006 itu saya sudah ada ketertarikan terkait visi misi dan ideologi Partai PDI Perjuangan, dan saya masuk ke organisasi tersebut. Alhamdulillah 15 tahun saya dipercaya tiga kali nyaleg, tiga kali pilkada dan tiga kali ketua DPC."
Akan tetapi ternyata Partai PDI Perjuangan masih menghendaki Riswood bertarung kembali dalam Pemilihan Kepala Daerah. Ia ditunjuk oleh partainya untuk maju sebagai calon Wakil Bupati Pekalongan mendampingi Fadia Arafiq dari Partai Golkar. Meski sempat merasa pesimis, namun Riswood sadar, bahwa keputusan partainya tersebut pasti didasari dengan berbagai pertimbangan serta analisa dari pengalaman kegagalan pada dua event politik sebelumnya.
"2011 kami dipercaya untuk wakil ya, dan akhirnya gagal, tapi itu bagian dari ujian partai dan kepercayaan partai kepada saya. 2015 saya kalah dengan beliau Pak Asip, kalah saya nggak ada 3000 dengan pemilih 700 ribu yang hadir hampir 500an ribu. Prosentase segitu adalah prosentase yang bisa diulang kembali untuk dipertaruhkan, walaupun dalam kapasitas keberadaan yang beda."
Suami dari Widi Roati tersebut mengaku tidak pernah menyangka kalau pada akhirnya bisa memenangkan kontestasi Pilkada tahun 2020. Apalagi rivalnya merupakan lawan yang cukup berat, lawan yang pernah mengalahkannya pada Pilkada 2015. Sebagai manusia biasa, tentu ia sangat bahagia atas kemenangan itu dan seolah melunturkan semua kekecewaannya atas dua kali kegagalan yang pernah dialami.
Namun demikian pria penyuka sepak bola dan bola voli tersebut mengungkapkan, bahwa dengan kemenangan ini secara otomatis beban tanggung jawabnya terhadap masyarakat akan semakin berat. Sebab ada banyak harapan dan keinginan masyarakat Kabupaten Pekalongan yang mesti diwujudkan dalam kurun waktu masa kepemimpinan yang hanya sekitar tiga setengah tahun saja, seiring adanya keputusan Pilkada serentak yang akan digelar tahun 2024 mendatang.
"Jadi tiga tahun setengah itu kita tidak bisa leha-leha, kita tidak bisa kongkow-kongkow, kita harus kerja keras dan segera bergerak. Inventarisasi ketika kami kampanye ke bawah kami masih data dengan baik. Tidak harus 100 hari kalau memang bisa dibulan awal. Apalagi kami masuk itu Juni. Juni itu APBD sudah berjalan separuh, bahkan sudah disusun perubahan dan akan menyusun APBD tahun 2022. Maka kami bisa geber yang benar-benar produk kami sesuai dengan Visi Misi adalah di tahun 2022 harapannya, Action Go di tiga sektor tersebut."
Masa kepemimpinan Fadia Arafiq dan Riswadi memang terbilang cukup singkat. Bukanlah hal yang mudah untuk bisa mewujudkan Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera, Adil dan Merata (Setara) hanya dalam kurun waktu tiga setengah tahun. Akan tetapi ia bersama Fadia telah berkomitmen, akan totalitas dalam memberikan tenaga dan pikiran, supaya visi misi yang sudah tercanangkan itu dapat terealisasikan secara optimal.
"Masyarakat Pekalongan itu Setara, Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, keberadaannya sama. Daerah geografis terjal, gunung dengan dataran dan pesisir itu diberlakukan infrastrukturnya sama. Kami membaca bahwa Pekalongan itu tuntutan pertamanya adalah Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan. Itu kita akan fokus di tiga sektor tersebut, masyarakat butuh itu. Namun tidak mengenyampingkan yang lain, tetep semuanya jalan, namun keberadaan awal kami menitik beratkan di tiga sektor tersebut."
Diakhir obrolan, Riswood menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan terhadap dirinya dan Fadia untuk memimpin Kabupaten Pekalongan. Kepercayaan dan kesempatan yang diberikan itu tidak akan disia-siakan.
Bagi Riswood, inti dalam berpolitik itu adalah Pengabdian. Dan untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan, ia bertekad akan mempersembahkan pengabdian terbaiknya meskipun pasti akan banyak menemui kendala.
Namun begitulah yang namanya perjuangan untuk pengabdian. Yang terpenting kata Riswood, jangan sampai halangan itu memupuskan harapan. Dan itu pula yang dipesankan Riswood, terutama bagi generasi muda Kabupaten Pekalongan.
"Jangan jadi pemuda yang pengecut, jangan jadi pemuda yang cemen, jangan menjadi pemuda yang tidak percaya diri. Harus percaya diri bahwa, besok masih ada matahari terbit dan di depan masih ada harapan yang lebih baik."
Penulis : Sigitbram | Reporter : Nuke Shavila | Editor : Tiwi Maharani
Komentar Anda