Berubah Jadi Zona Oranye, Obyek Wisata di Petungkriono Sementara Tutup
KFM PEKALONGAN, KAJEN - Untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih masif di wilayah Petungkriono Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pemerintah kecamatan setempat memutuskan untuk menutup sementara obyek wisata yang berada di daerah dataran atas Kabupaten Pekalongan tersebut. Keputusan itu merupakan kesepakatan bersama antara masyarakat serta Forkompimcam, menyusul adanya 21 warganya yang terkonfirmasi positif.
Saat dihubungi Kfm Pekalongan, Rabu (22/6/2021), Farid Abdul Khakim, Kepala Kantor Kecamatan Petungkriono mengatakan, kasus penyebaran Covid di wilayahnya sebetulnya bukan dari klaster wisata melainkan karena mobiltas warga yang keluar kota. Akan tetapi upaya pencegahan preventif itu perlu dilakukan mengingat tempat wisata adalah majemuk.
"Lebih baik preventif karena yang namanya wisata itu kan majemuk, orang dari mana-mana dan sebagainya nggih. Lha kita ajak rembugan mereka, ya untuk sementara kita istirahat tanggal 21 juni sampai tanggal 28 juni. Malah banyak yang bilang, pak tanggung, sampai tanggal 1 sekalian."
Menurut Farid, selama ini penerapan protokol kesehatan di obyek wisata yang berada di daerah Petungkriono sudah dijalankan cukup baik. Dari mulai pengecekan suhu badan sebelum masuk, pembatasan jumlah pengunjung, kemudian tempat cuci tangan disetiap sudut, hingga kelengkapan alat pelindung diri semua disediakan.
"Cek suhu, penyemprotan dan lain sebagainya, kami mengapresiasi temen-temen di obyek wisata sudah sesuai prokes semua. Temen-temen petugas pakai perlengkapan yang baik, kemudian cuci tangan disetiap sudut juga ada. Tetapi alangkah baiknya untuk sementara memang menjaga itu lebih baik preventif dari represif," ucap Farid.
Selama ini wilayah Petungkriono merupakan zona hijau. Dari sejak awal munculnya pandemi, baru kali ini terjadi ada warganya yang terpapar Covid-19 sehingga statusnya kini berubah menjadi zona orange. Adapun warga yang positif tersebar di tiga desa, yaitu Kayupuring, Yosorejo dan desa Gumelem. Dan terhadap tiga desa tersebut, PPKM Mikro akan terus melakukan monitoring agar ketika terjadi kasus penularan baru bisa segera terdeteksi dan tertangani.
Baca Juga :
Komentar Anda