PMII Kabupaten Pekalongan Harus Bisa Menjawab Tantangan Zaman
KFM PEKALONGAN, KAJEN - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus dapat melakukan penguatan ahli sunnah wal jamaah namun disesuaikan dengan kondisi zaman saat ini. Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dalam sambutannya di acara Konsolidasi Alumni Menuju Pekalongan Emas, yang digelar oleh alumni mahasiswa Islam Indonesia, PMII Pekalongan, Sabtu (22/5/2021) di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Menurut Asip, dengan acara dialog kebangsaan yang diselenggarakan oleh PMII Pekalongan ini, dapat menguatkan ideologi ahli sunnah wal jamaah.
‘’ Saya kira acara ini penting untuk kita menelaah kembali tentang kekuatan organisasi yang dikaitkan dengan kondisi kekinian,’’ ucapnya.
Jika kembali menapak jejak sejarah, lahirnya PMII itu terjadi pada tahun 1960 an, dimana menurut Bupati Asip, pada saat itu bangsa Indonesia secara ekonomi masih sangat rendah, karena baru merdeka 20 tahun.
Dan sekarang ini, lanjut Asip, kita sudah ada di abad ke-21, tentu PMII sebagai sebuah gerakan yang lahir pada saat keterpurukan haruslah memiliki komitmen untuk menguatkan nilai-nilai Islam ahli sunnah wal jamaah, sekaligus menguatkan kebangsaan. Tentu dalam konsep dan polanya menyesuaikan kondisi agar dapat menjawab tantangan zaman.
‘’Melakukan inovasi secara terus menerus supaya ideologi ahli sunnah wal jamaah terus dilaksankan guna menjawab tantangan zaman,’’ tutur Asip.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun berharap melalui acara dialog kebangsaan ini PMII dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan Kabupaten Pekalongan. Karena dengan adanya pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun belum selesai banyak memunculkan permasalah ekonomi dan sosial.
Untuk itu Hindun meminta agar PMII yang ada di Kabupaten Pekalongan bisa berjuang bersama-sama dengan pemerintah untuk memberikan kontribusi terbaik supaya bisa menumbuhkan masyarakat yang lebih maju.
Komentar Anda