Wisatawan Dihimbau Patuhi Protokol Kesehatan
PETUNGKRIYONO - Meskipun masih dalam pandemi Covid-19,namun diperkirakan pengunjung wisata alam di Petungkriyono membeludak saat libur akhir tahun ini.
Hal itu diungkapkan oleh Camat Petungkriyono,Farid Khakim kepada awak media,kemarin (18/12/2020).
Menurutnya,di akhir tahun ini, tempat wisata di Petungkriyono memang tidak agenda khusus ,Yang biasanya beberapa kelompok, atau Pokdarwis mengadakan event2 tertentu, tahun ini tidak ada.
"Tapi saya yakin, liburan natal dan tahun baru ini, akan membeludak. Terutama untuk yang camping ground atau kegiatan yang sifatnya nginap. Biasanya komunitas-komunitas nginap pas liburan akhir tahun,"ungkapnya.
"Berkaitan dengan kondisi pandemi, kita sesuaikan dengan prokes. Karena kita sudah coba berbagai sosialiasi, lewat operasi yustisi, dll. Dan para pengelola di wisata, sudah memahami akan pentingnya prokes. Terutama penyediaan tempat cuci tangan dan sabun,"tuturnya.
Selain itu,loket masuk juga menyediakan masker untuk pengunjung yang lupa membawa masker dari rumah.
"Ada juga yang menyediakan masker di loket,karena kasihan juga, wisatawan sudah jauh-jauh datang kemudian lupa membawa masker dan harus balik,Jadi tempat wisata menyediakan masker. Meskipun berbayar dengan harga yang terjangkau.Hal-hal lain, saya kira normal. Unsur Forkompimcam juga memantau perkembangan akhir pekan khusunya liburan nanti,"terangnya.
"Kalau yang representatif ada tujuh,artinya yang cukup memadai untuk dikunjungi wisawatan dengan jumlah banyak. mereka memang dalam dua tahun ini selalu berbenah dan meningkatkan, baik itu fasilitas umumnya di area parkir, tempat ibadah dsb. Mulai dari black canyon, welo asri, telogo Mangunan, Karangsriti, dan beberapa objek lain. Curug bajing juga sudah sangat bagus sekarang. Ini hampir serentak, beberala tempat wisata di sini sedang mulai membangun tempat ibadah,"tandasnya.
Terkait pembatasan pengunjung,Farid mengatakan cukup sulit untik membatasi pengunjung,saat ini yang penting pengunjung bisa mematuhi protokol kesehatan.
"Sulit ya kalau bicara pembatasan,karena kalau kontrol kan juga susah. Yang jelas selama mereka bisa mematuhi, masyarakat dan pengunjung saya kira bisa menjaga diri.Jadi mereka juga akan melihat kondisi, kalau tempat wisata A terlalu ramai saya kira mereka akan mencari alternatif lain. Misalnya ke objek wisata B,"pesannya.
"(Hendaknya wisatawan) Mengantisipasi, jangan memaksakan, kalau kondisi sedang tidak sehat ya jangan berlibur dulu. Kemudian mencari objek wisata yang tidak terlalu berjubel.Kemudian pokdarwis dan pengelola juga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan,"pungkasnya.(Ros-Nk)
Komentar Anda