Tiga Bidan Puskesmas Kedungwuni II Positif Covid-19,Layanan Persalinan Ditutup
KAJEN - Layanan persalinan di Puskesmas Kedungwuni II ditutup selama 10 hari,terhitung mulai tanggal 19 sampai 29 Desemner 2020 mendatang.Hal tersebut lantaran 2 bidan di puskesmas tersebut positif Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Kerdungwuni II,dr.Noor Endah kepada awak media,Senin (21/12/2020).
"Jadi sebelumnya kan 7 orang tenaga kesehatan puskesmas kedungwuni II postif,kemudian semua melakukan swab mandiri dan didapatkan 3 orang bidan positif.Jadi sebelumnya yang postif 7 kemudian sembuh 2 orang sudah berangkat kantor,tambah 3 bidan lagi yang postif.?Total saat ini 8 nakes yang postif,"ungkapnya.
Dengan dinyatakan postifnya ke 3 bidan tersebut,maka pihaknya memutuskan untuk menutup pelayanan persalinan sementara,lantaran bidan tersebut harus isolasi mandiri selama 10 hari.
"Kalau nakes yang lain kan bisa diganti dengan yang lain,kalau bidan kan susah sehingga bidan ini harus isoman (isolasi mandiri),isoman kan harus 10 hari dari tanggal 19 sampai 29.Tapi pelayanan yang lain dipuskesmas tetatp melayani,hanya yang persalainan saja yang tidak melayani,"tuturnya.
Menurutnya,hampir semua nakes di puskesmas kedungwuni II yang postif tertular dari luar,bukan dari puskesmas sehingga bukan klaster kantor.
"Sesuai tracking semuanya yang postif itu dapatnya dari luar,nggk ada yang dapat dari puskesmas.Jadi salah satu bidan yang postif itu sebelumya ada tetangganya yang postif,kemudian periksa ke bidan itu,sehingga tertular,"sebutnya.
Selain itu,pihaknya juga selama ini sudah menerapkan protokol kesehatan di lingkungan puskesmas kedungwuni II dengan ketat.
"Protokol kesehatan ditempat kami baik.Kalau yang selama ini yang sudah kita lakukan,semua yang ada dipuskesmas kita sudah lakukan screening dulu dari awal,setiap masuk ke puskesmas kita cek suhunya dan ada sedikit wawancara disitu,ada batuk pilek nggak,kalau ada langsung kita eliminasi,"terangnya.
Dikatakan,untu pasien yang bersuhu badan diatas 37 derajat,mendapatkan perlakuan sendiri.
"Mereaka mendapat tempat tersendiri,pendaftarannya disitu,pemeriksaan disitu kemudian obat juga disitu tidak bercampunr dengan pasien yang lain.Kemudian masker ya... kalau memang dia terindikasi kita biasanya ganti dengan masker yang lebih save ya... yaitu masker bedah,"katanya.
Adapun untuk diluar puskesmas pihaknya juga melakukan banyak sosialisasi terkait protokol kesehatn ke masyarakat.
"Kami sudah tidak bosen-bosennya ikut pemeriksaan yustisi dari camat atau polsek setempat, kalau ada kegiatan-kegiatan kami diminta hadir untuk pemeriksaan suhu kami mau kemudian di masjid-masjid kami sudah mulai masuk untuk memberikan edukasi.Kalau ditempat itu ada yang positif kami berusaha mengajak lingkungannya untu swab,"tandasnya.(Ros-Nk)
Komentar Anda