Arini Harimurti Isi Webinar Politik Perempuan
KAJEN – Webinar politik perempuan dengan tema ’Peluang dan Tantangan Perempuan dalam Konstelasi Pilkada’ diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah di Ruang Rapat Bupati Pekalongan , Selasa pagi (24/11/2020).
Acara webinar ini sekaligus juga launching “Sekolah Perempuan Cerdas Masa Kini - SERAT KARTINI, oleh Gubernur jawa tengah H Ganjar Pranowo SH M.IP yang juga sebagai keynote speech webinar.
Webinar dimulai dengan pembukaan oleh wakil dari KPPI Jawa Tengah. Selanjutnya pengantar oleh Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah Dra. Retno Sudewi, Apt,M.Si,MM. Sambutan diisi oleh Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Ir Agustina Erni
Adapun paparan webinar mengusung 3 (tiga) tema, yaitu perempuan dalam pusaran politik maskulin oleh Titi Anggraini (Perkumpulan untuk pemilu dan demokrasi) Jakarta, Stigma perempuan dalam konstelasi pilkada oleh Drs. Teguh Yuwono,M.Pol (Pengamat politik/Dosen UNDIP), pengalaman sebagai kepala daerah perempuan oleh Ir Arini Harimurti (Plt Bupati Pekalongan)
Dalam paparannya, Plt Bupati Pekalongan Ir. Arini Harimurti membagikan kisah perjalanan karir dan kiprahnya hingga menjadi kepala daerah.
"Filosofinya bahwa bermanfaat bagi sesama adalah sesuatu yang membahagiakan. Oleh karena itu bekerja keras,jujur, optimis dan selalu mencari solusi harus dilakukan. Tentunya dukungan suami, anak dan keluarga serta rekan dekat adalah modal utama,"ungkapnya.
Kemudian,menurutnya pandangan pakar, para alim serta suara masyarakat akan mempertajam dalam keputusan yang diambil olehnya.
Selanjutnya Arini juga memaparkan tugas dan kewenangan kepala daerah sesuai UU No.9 Tahun 2015 perubahan kedua atas UU No.23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.
"Bupati sebagai administrator , mencakup pemerintahan hukum dan politik, pembangunan ekonomi dan keuangan, serta kemasyarakatan dan sumber daya manusia,"tuturnya.
Sedangkan ada beberapa factor yang mempengaruhi pengambilan kebijakan , seperti regulasi pemerintah pusat, sumber daya manusia aparatur dan masyarakat, sumber daya alam, budaya/kultur maupun tuntutan dan harapan masyarakat.
"Untuk itu,diperlukan sikap yang berpedoman pada aturan, komitmen memegang prinsip , menghormati kultur/budaya dan bijaksana dalam mengambil kebijakan,"terangnya.
Adapun terkait dinamika sebagai kepala daerah,Arini menyikapi dengan menyeimbangkan dan menempatkan diri di tengah birokrat, masyarakat dan keluarga.(Ros-Nk)
Komentar Anda