Nafisa,Bocah Dengan Bakat Unik
KAJEN - Seorang bocah perempuan membuat banyak orang ternganga lantaran kemampuannya yang unik, yakni memanjat tembok rumah dengan tangan kosong bak spiderman.Adalah Nafisa Adellia (8), warga Dukuh Slumbu, Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.
Awak media saat mengunjungi Nafisa ke rumahnya,melihat secara langsung aksi Nafisa.Bahkan tanpa persiapan apa-apa Nafisa lincah memanjat dinding rumahnya yang belum dilapisi semen setinggi 3 meter,Rabu (09/09/2020).
Hanya butuh beberapa detik saja Nafisa berhasil sampai diatas dinding,kemudian melompat ke blandar kayu rumahnya dan bergelantungan selanjutnya lompat kebawah.
Dalam aksinya,Nafisa benar-benar hanya mengandalkan kekuatan tangan dan kakinya saja tanpa sedikitpun alat bantu.
"Tidak pernah sakit (saat memanjat dinding).Dulu waktu kecil belum bisa naik, sekarang umur 8 tahun sudah bisa naik tembok," ungkap Nafisa kepada awak media yang datang ke rumahnya.
Dikatakan Nafisa,ia sering dimarahin orang tuanya karena memanjat dinding.
"Suka panjatan, soale enak. Tidak capek dan tidak takut jatuh,suka di marahin Mamak, kalau naik-naik tembok,"ujarnya.
Adapun ketika ditanya mengenai cita-citanya,Nafisa mengaku ingin menjadi Posi,Koki dan penari.
"Cita-cita jadi polwan, agar bisa nangkap penjahat. Terus kalau koki agar besok bisa memasak enak, dan penari ingin bisa jadi penari balet,"terangnya.
Sementara itu ibu Nafisa,Rumiyati (45) mengatakan, anaknya memang termasuk anak yang tomboi bahkan kalau di rumah kerap kali bermain dengan anak laki-laki.Awalnya ia melarang anaknya untuk memanjat dinding karena takut terjatuh,namun rupanya ketika dilarang Nafisa malah semakin nekat memanjat.
"Namanya orangtua, anak yang masih kecil terus naik-naik ke tembok dan bergelantungan pastikan punya rasa takut terjatuh. Tapi kalau dilarang, malah naik terus mas," tuturnya.
Disebutkan,bahwa anaknya,Nafisa memang termasuk anak yang aktif dan suka aktifitas fisik,bahkan sejak balita Nafisa kerap memanjant lemari dan pagar.
"Anaknya kerap memanjat sejak usianya masih balita.Masih kecil umur dua tahunan kerap naik-naik lemari dan pagar. Saya ketakutan, tapi ya akhirnya sudah terbiasa.Kalau dinding rumah, baru sebulan ini. Dulu sebelumnya, pohon krasem yang ada di belakang rumah sering sekali di pajat anak saya," tandasnya.
Kades Tengeng Wetan Rochmat menambahkan,mengenai warga yang mempunyai bakat unik.Pihak desa berniat membina, agar minat dan bakatnya bisa disalurkan pada olahraga wall climbing.
"Nafisa dipandang sebagai bibit calon atlet wall climbing atau panjat dinding potensial dari Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, kami akan terus memantau perkembangannya.Saya berpesan kepada orang tua agar memantau terus. Kalaupun ini sudah menjadi kebiasaan, minimal dilakukan dengan pendampingan orang dewasa, dan profesional," imbuhnya.(Ros-Nk)
Komentar Anda