Angka Stunting Di Kabupaten Pekalongan Semakin Menurun
KAJEN - Angka stunting di Kabupaten Pekalongan sebelumnya cukup tinggi yakni diatas 30%,namun pada tahun 2019 angka stunting berhasil turun 21,4%.Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Pekalongan,Asip Kholbihi saat membuka kegiatan rembug stunting di Aula Lantai 1 Setda Kabupaten Pekalongan.Rabu (01/07/2020).
"Kabupaten Pekalongan termasuk 160 kabupaten/kota yang prioritas dalam hal penanganan stunting. Pada tahun 2016 angka stunting kabupaten Pekalongan diatas 30 %. Angka tersebut cukup tinggi,"ungkap Bupati Asip.
Menurutnya,hal itu menjadi perhatian pemkab yang ditindaklanjuti dengan menyusun program yang dimasukkan ke RPJMD. Dan hasilnya pada tahun 2019 angka stunting sudah turun menjadi 21,4 % atau tinggal 1540.
”Ini sungguh capaian yang bagus Dinkes, TP PKK, Bappeda dan semua leading sector yang bergerak di bidang penanggulangan stunting, apalagi pemerintahan desa,”ujarnya.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Pekalongan,Setiawan Dwi Antoro,Wakil Bupati Arini Harimurti, Ketua DPRD Hj. Hindun, Sekda Hj. Mukaromah Syakoer dan Ketua TP PKK Kabupaten Pekalongan Hj. Munafah Asip Kholbihi tersebut,Bupati menjelaskan, diskusi/rembug stunting pada hari ini dimaksudkan agar nanti dana dari CSR bisa lebih banyak lagi masuk ke kabupaten Pekalongan.
” Karena kita tahu bahwa mendidik/melakukan edukasi terhadap pasangan muda itu tidak mudah, melakukan pembinaan setelah mereka punya balita butuh biaya yang besar juga butuh support dari berbagai pihak. Oleh karena itu rembug stunting menjadi strategis apalagi di tengah-tengah pandemi covid ini,” paparnya.
Selain itu adanya meningkatnya angka kehamilan yang cukup tinggi sehingga hal itu harus dicegah supaya tidak terjadi stunting yang bersumber pada masa pandemi covid ini.
Bupati juga menambahkan bahwa Kedepan pihaknya sudah merumuskan secara normatif agar ditengah situasi pandemi ini penyuluhan-penyuluhan terhadap ibu hamil tetap berjalan, meskipun dengan menggunakan protokol Kesehatan.
“Kemudian kita tekankan lagi,mumpung ini lagi situasi pandemi, para ibu hamil juga harus hati-hati, mereka harus rajin mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi sehingga disamping untuk imunitas dirinya, juga untuk menjaga kesehatan bayinya. Sosialisai ini akan terus dilakukan,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Setiawan Dwi Antoro SKM saat memaparkan rencana kegiatan yang akan dilakukan menuturkan,kegiatan tersebut diantaranya meliputi program/kegiatan OPD untuk meningkatkan cakupan intervensi melalui kegiatan penyesuaian alokasi anggaran atau target lokasi intervensi, kegiatan OPD untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi melalui perbaikan manajemen layanan untuk menjangkau RT,.Selanjutnya kegiatan perbaikan manajemen data terkait stunting dan cakupan intervensi, kegiatan koordinasi antar program dan antara kabupaten/kota dengan kecamatan dan desa, serta kegiatan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi dalam percepatan penurunan stunting. (Ros-Nk)
Komentar Anda