Gelombang Pemudik di Kabupaten Pekalongan Setiap Hari Hampir 1000an Orang
Dandim 0710 : Perlu antisipasi untuk pemudik yang tidak terdeteksi |
Kajen - Gelombang pemudik yang pulang kampung setiap hari hampir seribuan orang, seperti di kecamatan Kesesi, Paninggaran dan lainnya. Dalam upaya pencegahan virus corona, perlu dilakukan antisipasi bagi pemudik yang tidak terpantau.
Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihananto, dalam rakor terbatas pembentukan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Tingkat Kabupaten Pekalongan di pelataran Rumdin Bupati, Selasa (31/3/2020)mengatakan, beberapa hari lalu ada informasi dua bus mengangkut pemudik akan turun di Terminal Kota Pekalongan. Setelah ditunggu ternyata bus tersebut kosong.
"Para penumpang ternyata turun di Perempatan Sokoduwet. Dua bus diperkirakan ada 100 orang. Mereka kemungkinan bukan hanya warga Kota Pekalongan. Bisa saja ada yang ke Batang dan Kabupaten Pekalongan. Untuk itu perlu antisipasi pemudik yang tidak terdeteksi," ujar Dandim.
Ada tiga kategori pemudik. pertama pemudik yang sadar diri mengikuti protokol kesehatan dan melaporkan diri atau masuk ke posko pemudik, kedua pemudik yang sadar dengan melaporkan akan pulang kampung, namun dalam perjalanan tidak masuk posko, dan kategori ketiga pemudik yang belum sadar akan protokol yang ada.
"Ini perlu diantisipasi, agar masyarakat tidak panik.
Pantau di posko-posko yang ada. Posko di level kabupaten hingga desa harus satu komando, dan semuanya bergerak,"
Dandim meminta semua pihak tenang dan tidak panik, supaya semua program bisa dijalankan dengan baik. Yang jelas, selama dua minggu ini sudah banyak hal yang dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona di Kabupaten Pekalongan.
Memang tidak bisa diketahui secara pasti apakah para pemudik itu membawa virus tersebut atau tidak, karena memang tidak ada alat deteksinya. Namun yang terpenting adalah tetap berusaha. (NK)
Komentar Anda