Perpustakaan Daerah Berbenah Jadi Perpustakaan Modern
KAJEN – Dengan berdirinya 8 Perguruan Tinggi di Kabupaten Pekalongan, dan untuk mengakomodasi mahasiswa yang kuliah di Kota Santri, Pemkab Pekalongan berinisiatif melakukan pembenahan Perpustakaan Daerah (Perpusda). Salah satu upaya yang dilakukan adalah menimba ilmu tentang pengelolaan perpustakaan modern ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (19/02/2020).
Dalam lawatannya ke Perpusnas RI, Pemkab Pekalongan dipimpin langsung oleh Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si. Turut serta dalam rombongan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Kepala Dindikbud, Kepala Dinas Perkim LH, Kepala DPU Taru dan Kepala Bappeda Kabupaten Pekalongan.
“Kunjungan kami ini guna mengetahui lebih jauh lagi dan belajar pola perpustakaan yang ideal serta yang paling baik. Dan Perpustakaan Nasional RI ini luar biasa, menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Dulu gedungnya kurang ideal, namun sekarang sudah maju, cari toko buku, perpustakaan, mudah diakses,” ungkap Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.
Bupati menuturkan, kunjungan kerja ke Perpusnas tersebut bisa menjadi inspirasi bagi pengambil kebijakan di Pemda. Yang perlu diperhatikan, bahwa seiring dengan kemajuan era digitalisasi sudah saatnya diperkenalkan perpustakaan nasional dengan pengelolaan modern.
“Kita punya e-book dan lain-lain yang sudah kita rancang untuk persiapan perpustakaan yang lebih baik mengikuti perkembagan jaman, “ ungkapnya.
Iapun berharap semoga perpustakaan ini bermanfaat untuk kemajuan bangsa.
“Dalam kesempatan ini saya mengajak warga masyarakat Indonesia, ayo kita ramaikan perpustakaan kita, tempatnya nyaman, megah, strategis, bukunya lengkap, bacaan semua ada”, ajak bupati.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengungkapkan jika dirinya mendukung upaya Bupati Pekalongan yang memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia memalui minat baca.
“Kami senang sekali dan mendukung, kalau pak bupati sudah punya komitmen. Indonesia maju kalau nanti kabupatennya maju,” tegasnya.
Menurut Syarif, pihaknya juga bertugas mengedukasi tim konsultan bagaimana merancang gedung yang diperuntukan perpustakaan, bukan untuk kantor karena mungkin bentuk maupun spesifiknya beda.
”Sekecil apapun kami siap untuk bersinergi dan membantu daerah, tergantung komunikasi dari teman-teman kepala dinas perpustakan dan juga dinas pendidikan,” pungkasnya.(NK)
Komentar Anda